PIU IDB UNY SELENGGARAKAN PENJELASAN PEKERJAAN (PRE-BID MEETING) DALAM RANGKA PELELANGAN PEMBANGUNAN 13 GEDUNG BARU DI UNY

Dalam rangka penawaran proyek pengerjaan 13 gedung baru di UNY, Project Implementation Unit (PIU) IDB UNY mengadakan pertemuan di Ruang Ballroom I Hotel UNY pada Senin (7/11).Acara yang bertajuk: Pre-Bid Meeting (Aanwijzing) for Procurement of: The Development of New Buildings, New Infrastructures, and Facilities that Intergrated the Buildings in Yogyakarta State University tersebut sedianya akan berlangsung estafet selama tiga hari dan dihadiri oleh enam kontraktor yang ikut berkompetisi serta telah lolos tahap pra-kualifikasi, konsultan manajemen konstruksi (PMSC-IDB), konsultan perencana (DEDC-IDB), panitia pengadaan pekerjaan proyek, tim teknis, dan Project Management Unit (PMU) IDB 7 in 1 (Kemenristekdikti), dengan pendampingan dari Satuan Pengawas Internal (SPI) UNY, Kejaksaan Tinggi DIY, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kanwil DIY, serta Dinas PUP-ESDM DIY. Acara tersebut dibuka oleh Wakil Rektor II UNY, Prof. Dr. Edi Purwanta, M.Pd.

Dalam laporannya di awal acara, Dr. Slamet Widodo, M.T. selaku Direktur Eksekutif PIU IDB menyampaikan bahwa pelaksanaan konstruksi dijadwalkan akan berlangsung mulai bulan Maret 2017 mencakup gedung laboratorium baru, gedung perkuliahan umum, training center, digital library, dan health and sport center yang tersebar di semua fakultas dengan luas total mencapai kurang lebih 30.000 meter persegi. “Untuk itu diberikan waktu dua bulan bagi keenam applicant (para kontraktor yang mengajukan penawaran-red.) untuk menyampaikan keunggulannya masing-masing,” ungkapnya.

Sementara itu, Edi Purwanta dalam kata sambutannya menyatakan bahwa proses pertemuan dalam rangka penjelasan pekerjaan proyek IDB UNY ini berlangsung transparan dengan pendampingan, bimbingan dan konsultasi dari SPI UNY, Kejaksaan Tinggi Propinsi DIY, BPKP Kanwil DIY, serta Dinas PUP-ESDM DIY. “Hal ini sengaja kami lakukan untuk menghindari adanya temuan tidak wajar di kemudian hari yang dapat berakibat buruk bagi kita semua,” ujarnya. Pada akhir sambutannya, Guru Besar di bidang Bimbingan dan Konseling tersebut berharap agar melalui proses ini kelak dapat menghasilkan gedung-gedung berkualitas yang tetap kuat meskipun telah berumur ratusan tahun. (Inf)

Tags: